Berikut ini cerita Helen Keller tunarungu pendobrak keterbatasan dari https://www.projectdeafindia.org. Cerita Helen Keller tuna rungu pendobrak keterbatasan merupakan salah satu kisah inspiratif dan cukup ikonik. Kisah satu ini menjadi inspirasi global yang mengangkat mengenai keberanian hingga dedikasi dalam menghadapi hambatan fisik dan juga mental.
Helen Keller merupakan wanita penyandang tuna rungu yang lahir pada tanggal 27 Juni 1880 di Tuscumbia, Alabama. Helen Keller kehilangan penglihatan sekaligus pendengarannya akibat penyakit demam otak di usia 19 bulan.
Cerita Helen Keller Tunarungu Pendobrak Keterbatasan
1. Masa Kecil
Helen kehilangan penglihatan dan pendengaran tanpa ada harapan medis yang pasti. Hal tersebut membuatnya benar isolated dari lingkungan sekitar. Bahkan sejak kecil dirinya sudah menggunakan bahasa tubuh dan sentuhan dalam berkomunikasi.
Pada awalnya Helen mengembangkan sistem komunikasi sendiri dengan rekannya, yaitu Martha Washington. Namun sistem tersebut masih sangat terbatas. Hingga akhirnya menginjak usia tujuh tahun dirinya bertemu guru besarnya yaitu Anne Sullivan yang nantinya menjadi mentor baginya.
2. Pelopor Dunia Edukasi
Anne Sullivan sendiri datang ke rumah Helen dengan strategis cukup unik. Dirinya menggunakan teknik “tactile signing”, yaitu memakai sentuhan dalam menggambarkan kata-kata. Proses ini memang sedikit lambat namun cukup efektif. Sehingga pada akhirnya Helen perlahan mulai paham bahasa Inggris dan kemudian membaca tulisan Braille.
3. Prestasi dan Karir
Helen melanjutkan sekolah di Perkins School for Blind dan juga Wright-Humason School for the Deaf. Disini dia memperluas kemampuan bahasa dan berbicaranya lewat bimbingan Sarah Fuller dari Horace Mann School for the Deaf.
Selain itu masuk tahun 1900 dirinya juga masuk ke Cambridge School for young Ladies, untuk mempersiapkan diri masuk ke universitas. Dirinya berhasil menamatkan pendidikan di Radcliffe College di tahun 1904 sebagai orang buta dan tuli pertama, yang mendapatkan gelar sarjana bidang seni atau Bachelor of Arts.
4. Aktivitas Sosial
Setelah lulus dirinya aktif dalam banyak sekali gerakan sosial. Termasuk kampanye hak-hak penyandang disabilitas, gerakan suffragette untuk hak pilih perempuan dan pekerja. Dirinya juga anggota Partai Sosialis Amerika dan Industrial Workers of the World.
Sepanjang hidupnya dirinya banyak mendapatkan sumbangan dalam bidang kepenulisan. Dirinya juga menulis sendiri autobiografinya dengan judul The Story of My Life di tahun 1903.
Helen Keller merupakan kisah inspiratif mengenai transformasi nyata dari keterbatasan menjadi kekuatan besar. Dirinya juga berhasil membuktikan bahwa ketidaksempurnaan bukan halangan bagi siapapun, untuk berkecil hati dan tetap bisa berprestasi seperti orang normal pada umumnya.
Itulah cerita Helen Keller tunarungu pendobrak keterbatasan. Semoga bermanfaat!